Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Mengajar dan Himbauan untuk Guru

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar baik di lembaga pendidikan formal seperti sekolah, universitas ataupun di lembaga non formal seperti lembaga bimbingan belajar dan tempat kursus lainnya adalah media yang digunakan atau dimanfaatkan dalam proses mengajar. Itulah mengapa pemilihan dalam menetapkan media merupakan hal yang sangat penting dan harus dipertimbangkan secara seksama oleh guru, para pengajar. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Vernon S Gerlach, dan Donald P. Ely di dalam buku mereka yang berjudul Teaching and Media “A fundamental component of the systematic approach to teaching and learning is the selection of instructional media”.

Pentingnya pemilihan media mengharuskan guru, para pengajar melihat media apa saja yang relevan dan tepat digunakan pada saat ini, yang sesuai  dengan situasi dan perkembangan zaman. Salah satunya adalah media berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Lalu apa itu teknologi informasi dan komunikasi yang biasa disingkat dengan TIK.  Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari 2 apek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya (Puskur Diknas Indonesia). Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa TIK merupakan segala kegiatan yang terkait dengan pemosresan, alat yang digunakan untuk mengelola dan memindahkan informasi melalui berbagai media.

Teknologi informasi dan komunikasi dalam proses mengajar yang dilaksanakan guru memiliki beberapa manfaat. Pertama, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan guru untuk menggali informasi lebih dalam tentang materi pelajaran yang disampaikan. Hal ini disebabkan karena media ini memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan berbagai literatur dari berbagai sumber yang kemudian dapat disimpulkan menjadi satu kesatuan yang utuh dan padu tentang suatu materi. Ini bukan berarti anggapan bahwa guru tidak memiliki pengetahuan  yang lengkap akan suatu materi akan tetapi sebagai sebuah bentuk motivasi yang mengajak guru untuk setiap saat memperbaharui informasi dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, karena ilmu pengetahuan itu berkembang dari masa ke masa dan tentunya berbagai perkembangan juga akan ada dalam materi tersebut serta kaitannya dalam konteks kekinian yang harus diketahui oleh guru.

Kedua, dengan teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan guru dalam mengajar akan memberikan stimulus kepada siswa untuk belajar dan menciptakan kelas yang kondusif dan terkontrol.  Pemanfaatan media ini membuat guru tidak monoton, terpaku untuk menjelaskan suatu materi dari A sampai Z, sehingga siswa pun terpaku mendengarkan saja apa yang dijelaskan guru. Ia memberikan ruang bagi siswa untuk tidak hanya menggunakan indra pendengaran tapi juga melibatkan penglihatan dan sebagainya, mengajak siswa menggunakan rasa, dan mencoba melakukan kegiatan yang akan membentuk pengalaman-pengalaman belajar. Jika siswa sudah terstimulus, maka minat belajarnya akan muncul. Munculnya minat belajar akan berdampak pada aktivitas positif yang dilakukan siswa, seperti misalnya berusaha mencari tahu kenapa begini dan mengapa seperti ini, apa jalan keluar untuk ini, atau apa yang bisa dilakukannya dengan materi ini. Sehingga tidak ada siswa yang disibukan dengan kesibukan negatif seperti mengganggu teman, mengobrol dan membuat keributan, acuh tak acuh ataupun tidur di dalam kelas.

Ketiga, teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan guru dalam proses mengajar dapat mengantarkan siswa mencapai berbagai prestasi. Adalah tugas seorang guru, pengajar untuk membimbing siswa, membantu siswa mengembangkan apa yang mereka punya dan apa yang mereka bisa. Ada siswa yang sebenarnya bisa meraih prestasi tapi perlu ‘campur tangan’, arahan dari guru. Jika guru tidak mengambil peran ini maka potensi-potensi siswa itu tidak akan muncul dan terasah. Disinilah pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunilkasi dalam proses mengajar bagi seorang guru. Guru yang mobile dengan teknologi informasi dan komunikasi akan memungkinkan mereka untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya akses informasi yang bisa digunakan untuk mengarahkan kemana bakat yang dimiliki peserta didiknya. Kemudian banyaknya program yang bisa disajikan oleh media berbasis teknologi informasi dan komunikasi ini dapat melahirkan proses berpikir kreatif, melahirkan ide-ide baru yang bisa dikembangkan oleh siswa dan juga guru untuk mengukir prestasi. Sebagai contoh lihatlah prestasi yang diraih oleh siswa-siswa, guru-guru Indonesia baik di tingkat nasional maupun internasional. Itu semua tentu didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang ada saat ini.

Keempat, penggunaan TIK dalam proses mengajar dapat mengenalkan peserta didik dengan “dunia luar”. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengajar khususnya sekolah yang terletak di daerah merupakan suatu hal yang harus di up grade. Hal ini dikarenakan melalui teknologi informasi dan komunikasi yang dipakai guru dalam mengajar bisa mengenalkan pada peserta didik hal-hal mengenai dunia di luar lingkungan sekitar yang lebih dulu mengalami perkembangan, kemajuan dibanding dengan daerah setempat. Sehingga pengetahuan mereka tidak hanya terbatas pada lingkungan mereka saja. Siswa juga bisa menikmati pembelajaran yang sama dengan sekolah-sekolah lainnya, dan secara langsung siswa dapat mengoperasikan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Tentunya hal ini menjadi ‘PR” bagi kita semua bagaimana memfasilitasi ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi itu ke seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Sebab jika kita bicara masalah penerapan tentu korelasinya pertama yaitu ada pada ketersediaan.

Dari berbagai manfaat yang ada pada penggunaan media berbasis teknologi dan infomasi ini penulis menghimbau pada semua guru untuk dapat menggunakannya dalam proses mengajar secara maksimal. Akan sangat disayangkan sekali jika di sekolah yang fasilitas ini tersedia tapi tak pernah atau jarang dipakai lantaran guru tidak terbiasa untuk mengoperasikannya. Bukankah dalam dunia pendidikan kita ada semboyan yang sering kita lontarkan di forum-forum keguruan dan di ruag-ruang kelas kita alah bisa karena biasa. Bukankah berbagai pelatihan mengenai penggunaan media pembelajaran berbasis TIK sudah dilaksanakan. Jika kesempatan itu belum didapatkan semua guru, guru yang lain bisa belajar dari rekan yang telah mengikuti pelatihan atau alangkah lebih baik guru yang telah mengikuti pelatihan, sekembalinya melatih rekan-rekan guru yang ada di sekolah.

 Terakhir, sebenarnya tidak lagi ada alasan untuk tidak menggunakan TIK sebab apa-apa di zaman ini serba teknologi, yang teknologi itu setiap saat ada digenggaman jemari siswa-siswa kita, bagai mana kita bisa membimbing dan mengarahkan siswa untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi itu untuk hal-hal yang positif sedangkan kita tidak tahu akan hal-hal mengenai teknologi tersebut. Apalagi dengan kurikulum 2013 yang tidak menjadikan TIK sebagai mata pelajaran khusus, tapi memasukkannya menjadi satu kesatuan dalam setiap mata pelajaran. Sehingga tuntutan untuk guru tanpa terkecuali apapun mata pelajaran yang diampu wajib tahu dan menerapkanya dalam proses mengajar.

No comments:

Post a Comment

Silahkan isi komentar, dan isikan alamat blog anda